Nama : Puspa Ayu Tria Novia
Kelas : 2ID06
NPM : 36413962
MASALAH-MASALAH SOSIAL DI INDONESIA
Masalah
sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan
antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan
yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat
menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.
Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah
masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Di Indonesia sendiri terjadi banyak masalah social
yang tidak kunjung terselesaikan, salah satunya adalah masalah kemiskinan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di
Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5
juta orang. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan banyak ekonom yang
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.
Perhatian pemerintah terhadap pengentasan
kemiskinan pada pemerintahan reformasi terlihat lebih besar lagi setelah
terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian,
berdasarkan penghitungan BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia sampai
tahun 2003 masih tetap tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang
lebih besar, yaitu 37,4 juta orang. Bahkan, berdasarkan angka Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2001, persentase keluarga miskin
(keluarga prasejahtera dan sejahtera I) pada 2001 mencapai 52,07 persen, atau
lebih dari separuh jumlah keluarga di Indonesia. Angka- angka ini
mengindikasikan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan selama ini
belum berhasil mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.
Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.
Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.
Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya. Hal ini lah yang menjadi penyebab lambannya pengetasan kemiskinan di Indonesia.
SOLUSI UNTUK MENGATASI MASALAH SOSIAL
Individu keluarga dan masyarakat
Biasanya masalah yang terjadi di individu keluarga dan masyarakat adalah kurangnya berinteraksi dengan orang sekitar kita bahkan dengan sebangsa sehingga banyak sekali yang tidak peduli dengan orang – orang sekitar kita atau dengan masyarakat luas, dan kita hanya bersosialisasi dengan orang – orang tertentu saja sehingga akan tercipta pandangan yang menyatakan bahwa kita tertutup untuk umum, oleh karena itu ada beberapa cara mengatasinya yaitu dengan cara kita berbicara dengan orang lain dan kalau kita malu berbicara dengan orang lain kita juga bisa menggunakan facebook, twitter, friendster, dan web sosial lainnya, dengan menggunakan itu kita bisa berkenalan dengan orang – orang yang belum kita kenal dan untuk yang sudah kita kenal mempermudah kita untuk berkomunikasih dengan mereka.
Biasanya masalah yang terjadi di individu keluarga dan masyarakat adalah kurangnya berinteraksi dengan orang sekitar kita bahkan dengan sebangsa sehingga banyak sekali yang tidak peduli dengan orang – orang sekitar kita atau dengan masyarakat luas, dan kita hanya bersosialisasi dengan orang – orang tertentu saja sehingga akan tercipta pandangan yang menyatakan bahwa kita tertutup untuk umum, oleh karena itu ada beberapa cara mengatasinya yaitu dengan cara kita berbicara dengan orang lain dan kalau kita malu berbicara dengan orang lain kita juga bisa menggunakan facebook, twitter, friendster, dan web sosial lainnya, dengan menggunakan itu kita bisa berkenalan dengan orang – orang yang belum kita kenal dan untuk yang sudah kita kenal mempermudah kita untuk berkomunikasih dengan mereka.
Pemuda dan sosiallisasi
Pemuda dan sosiallisasi biasanya masalah yang terjadi adalah kurangnya waktu untuk bertemu dan jaraknya jauh dan banyaknya biaya yang di gunakan untuk berkomunikasi dan adanya rasa malu berbicara. Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah sosial pemuda dan masyarakat adalah dari dalam diri sendiri, dan lingkungan.Cara mengatasi masalahnya adalah kita bisa juga menggunakan web yang berfungsi untuk bersosiallisasi misalnya Facebook, twitter, friendster dan yang lainnya, dengan itu kita bisa mengurangi rasa kurangnya percaya diri dalam bersosiallisasi dan mengurangi biaya yang keluar untuk bersosialisasi.
Pemuda dan sosiallisasi biasanya masalah yang terjadi adalah kurangnya waktu untuk bertemu dan jaraknya jauh dan banyaknya biaya yang di gunakan untuk berkomunikasi dan adanya rasa malu berbicara. Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah sosial pemuda dan masyarakat adalah dari dalam diri sendiri, dan lingkungan.Cara mengatasi masalahnya adalah kita bisa juga menggunakan web yang berfungsi untuk bersosiallisasi misalnya Facebook, twitter, friendster dan yang lainnya, dengan itu kita bisa mengurangi rasa kurangnya percaya diri dalam bersosiallisasi dan mengurangi biaya yang keluar untuk bersosialisasi.
Masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan
biasanya masalah yang terjadi di masyarakat pedesaan dalam bersosialisasi adalah kurang sarana untuk bersosialisasi dan yang ada sarananya hanya sarana yang sederhanan kurang modern dan hanya menyangkup jarak – jarak tertentu atau hanya masyarakat yang satu desa dan kurangnya pendidikan yang mendidik masyarakat pedesaan untuk mengenal saranan komunikasi yang modern. Cara mengatasinya adalah kita harus mensosialisasikan sarana komunikasi yang modern dan pemerintah segera menyediakan sarana komunikasi modern ke pedesaan secara merata.
biasanya masalah yang terjadi di masyarakat pedesaan dalam bersosialisasi adalah kurang sarana untuk bersosialisasi dan yang ada sarananya hanya sarana yang sederhanan kurang modern dan hanya menyangkup jarak – jarak tertentu atau hanya masyarakat yang satu desa dan kurangnya pendidikan yang mendidik masyarakat pedesaan untuk mengenal saranan komunikasi yang modern. Cara mengatasinya adalah kita harus mensosialisasikan sarana komunikasi yang modern dan pemerintah segera menyediakan sarana komunikasi modern ke pedesaan secara merata.
Masalah yang terjadi di masyarakat perkotaan adalah biasanya banyak dari
mereka yang menyombongkan diri sehingga banyak yang tidak mau berkenalan atau
bercengkrama dengan masyarakat pedesaan karena menganggap masyarakat pedesaan
merupakan masyarakat yang kurang gaul atau kurang mengenal yang modern. Cara
mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara mengubah cara berpikir kita
tentang masyarakat pedesaan dan kita harus mau mengajarkan mereka atau
mengenalkan mereka dengan sarana komunikasi yang modern, sehingga akan tercipta
rasa bekerjasama dalam mengembangkan SDM atau sumber daya manusia, sehingga
negara kita akan menjadi negara maju bukan hanya sedang berkembang.
jadi semua masalah yang terjadi di masyarakat dalam bersosialisasi yaitu
adanya rasa kurang percaya diri, kesombongan, ketidakmauan, dan kurangnya
pengetahuan tentang teknologi