1. Waralaba (Franchise)
Bisnis waralaba atau franchise adalah kerjasama
bisnis antara pemilik usaha dengan pelaku usaha dengan membagi hasil usaha
berdasar perjanjian yang mereka sepakati. Istilah lain dari waralaba adalah franchise.
Franchise adalah nama internasional untuk bisnis waralaba. Secara
istilah wara artinya lebih, sedangkan laba artinya untung. Jadi pengertiannya
mengacu pada keuntungan yang lebih.
Menurut David Hess, Franchise (waralaba) dapat
dibedakan dalam dua bentuk yaitu produk dan perdagangan Franchise (waralaba),
dan format bisnis franchise (waralaba).
a. Produk dan Perdagangan Franchise (Waralaba)
Dalam bentuk yang pertama ini franchisor memberikan lisensi
kepada franchisee untuk menjual produk-produk franchisor. Contoh dari bentuk
yang pertama ini adalah dealer mobil dan stasiun pompa bensin.
b. Format Bisnis Franchise (waralaba)
Dalam bentuk yang kedua ini franchisor memberikan seluruh
konsep bisnis yang meliputi strategi pemasaran, pedoman dan standar
pengoperasian usaha dan bantuan dalam mengoperasikan franchise. Franchise
dalam hal ini mempunyai identitas yang tidak terpisahkan dari franchisor.
2.
Keunggulan Bisnis Waralaba
a. Merek Dagang yang Sudah Dikenal Luas
Bisnis waralaba sangat populer dan terkenal luas di kalangan
orang karena keberadaannya dalam skala nasional/internasional. Oleh karena itu,
mereka telah menciptakan sebuah brand image sendiri bahwa Anda memiliki
kesempatan untuk menikmati dengan membuka waralaba bagi mereka. Anda sudah akan
memiliki basis pelanggan dari daerah sekitar lokasi usaha waralaba Anda karena
konsumen sudah akrab dengan nama merek.
b. Biaya Pemasaran Rendah
Karena manfaat yang disebutkan di atas, biaya pemasaran akan
rendah dalam berbisnis waralaba sudah termasuk berinvestasi dalam operasi
pemasaran untuk mempromosikan citra merek dan meraih pangsa pasar yang lebih
besar.
c. Model Bisnis Yang Sudah Teruji
Sebuah bisnis waralaba menghilangkan ketidakpastian
keberhasilan bisnis. Anda tidak perlu khawatir tentang respon calon pelanggan
untuk bisnis Anda karena telah dibentuk pada model bisnis yang sudah mapan
teruji dan terbukti keberhasilannya. Anda bisa sangat baik memfokuskan
perhatian Anda untuk mengelola bisnis Anda saja.
d. Pelatihan Tenaga Kerja
Semua pemegang waralaba menyediakan program pelatihan untuk
melatih karyawan Anda untuk menangani mesin canggih dan peralatan. Mereka juga
mengajarkan keterampilan perdagangan khusus dan teknik untuk bisnis. Anda akan
menghemat banyak biaya untuk pelatihan karyawan karena mereka ditanggung oleh
perusahaan.
e. Dukungan Teknis
Perusahaan pemegan waralaba membantu mengatur lingkungan
teknologi yang tepat untuk bisnis Anda dengan menyediakan akses mudah untuk
membeli alat-alat dan mesin. Mereka juga menyediakan persediaan dengan biaya
rendah dengan memanfaatkan daya tawar mereka dan hubungan bisnis dengan
pemasok.
f. Tidak ada Investasi pada Penelitian
dan Pengembangan
Waralaba mengurus penelitian dan pengembangan untuk bisnis
juga. Mereka memberikan pelatihan dan peralatan untuk menyerap inovasi baru dan
penemuan dalam bisnis. Anda tidak harus mengeluarkan langsung keuangan Anda
untuk penelitian dan pengembangan, seperti yang diamati dalam bisnis lain.
Kerugian
Membeli Bisnis Waralaba
a. Investasi Modal
Pemilik perusahaan waralaba memiliki tuntutan yang tinggi
untuk investasi modal awal untuk mendirikan bisnis dan memberikan jaminan. Oleh
karena itu, mungkin tidak layak untuk seseorang dengan dukungan keuangan yang
kurang memadai. Bersiaplah berinvestasi minimal setidaknya USD 250.000 atau
bahkan lebih tergantung dari merek dagang untuk biaya awal. Sewa properti juga
harus Anda pertimbangkan di atasnya.
b. Pengekangan Durasi Kontrak
Untuk membeli franchise, Anda harus masuk ke dalam kontrak
dengan waralaba yang secara hukum mengikat Anda untuk menjalankan bisnis selama
periode rata-rata 10 tahun. Hal ini dapat mencegah Anda dari membuka bisnis
Anda lainnya selama rentang waktu yang ditetapkan.
c. Tidak ada Fleksibilitas
Jika Anda seorang pengusaha yang berharap untuk menggunakan
inovasi bisnis kreatif, bisnis waralaba mungkin bukan sesuatu yang cocok untuk
Anda. Hal ini karena semua pemegang waralaba menetapkan kode ketat norma dan
pedoman pengelolaan bisnis untuk mempromosikan standardisasi. Mereka tidak
mendorong adanya kreativitas yang mengubah lingkungan bisnis waralaba Anda
sendiri.
d. Membayar Royalti
Sebuah nama merek besar memiliki harga. Untuk membeli merek
dagang perusahaan terkenal dan mencari manfaat dari dukungan pemasaran
teknisnya, Anda diwajibkan membayar royalti tahunan. Ini mungkin setinggi 3
sampai 6% dari penjualan kotor Anda, memotong besar keuntungan bersih Anda.
e. Keterbukaan Penuh
Anda harus memberikan akses 100% untuk waralaba Anda dengan
laporan keuangan dari bisnis Anda. Anda sepenuhnya bertanggung jawab dan untuk
setiap langkah bisnis mereka. Jika Anda harus membuat keputusan bisnis, Anda
harus terlebih dahulu meminta persetujuan pemberi izin waralaba sebelum Anda
bertindak berdasarkan itu.
3. 3. PEMASARAN LANGSUNG (Direct
marketing
)
Menurut suyanto (2007: 219) Direct marketing
merupakan sistem pemasaran yangmenggunakan saluran langsung untuk mencapai
konsumen danmenyerahkan barang dan jasa kepada konsumen tanpa melalui
perantarapemasaran. Untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yangdapat diukur pada suatu
lokasi.
Direct marketing dalam kegiatan pemasaran memiliki
tujuan untuk memeprolah respon secara langsung , selain untuk memeproleh respon
lain direct marketing juga dapat digunakan untuk pembangunan brand image,
menjaga kepuasan konsumen dan memberikan informasi dan edukasi konsumen untuk
melakukan tindakan kedepan yang dikehendaki oleh pemasar.
Keuntungan direct marketing
adalah :
a. Pemasaran langsung dapat diatur
waktunya agar bisa menjangkau prospek pada momen yang tepat.
b. Bahan promosi pemasaran langsung
bisa mencapai tingkat readership yang tinggi karena hanya ditujukan pada
prospek yang betul-betul berminat.
c. Pesaing akan lebih kesulitan
“membaca” penawaran dan strategi pemasar langsung.
d. Pemasar dapat mengukur respon atas
kampanye mereka untuk menentukan mana yang paling menguntungkan.
e. Perusahaan yang mengenal betul
pelanggannya dapat melakukan kustomisasi produk, penawaran, pesan, cara
pengiriman dan pembayaran untuk memaksimalkan daya bujuknya pada pelanggannya.
kelemahan
adalah :
a. Image factor, artinya Direct marketing
yang dilakukan dengan pengiriman surat atau telpon misalnya dapat menimbulkan
citra negatif. Ketika seorang pemasar menelpon bolak balik calon konsumen maka
calon konsumen merasa terganngu, sehingg perlu kecerdikan khusus dalam
melaksankan direct marketing.
b. Ketepatan, terkadang ketepatan
informasi, ketepatan pelayanan dan pengiriman menjadi masalah bagi konsumen
terhadap suatu produk/jasa.
c. Content Support, dalam melakukan Direct
Marketing diperlukan fasilitas dan sarana yang cukup memadai misalnya
fasilitas telepon on-line, SDM yang handal dan menguasai informasi suatu
produk/jasa dimana perusahaan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk
menyediakan fasilitas tersebut.
Contoh: Land’s End berhasil sebagai produsen pakaian
di internet, terutama karena menampilkan model 3D virtual yang memungkinkan
pelanggan “mencoba” pakaian sebelum memesan.
MULTI LEVEL MARKETING ( MLM )
Strategi MLM adalah suatu cara atau
metode yang dirancang oleh perusahaan untuk menawarkan suatu produk dan menciptakan
hubungan yang saling menguntungkan, dengan jalan melaksanakan penjualan secara
langsung kepada konsumen melalui suatu jaringan yang dikembangkan oleh para
distributor lepas. MLM disebut juga dengan network marketing, yang intinya
adalah membentuk jaringan bisnis atau pemasaran dan membagi-bagi keuntungan
bersama (“Surya”, 1994: 7).
Perusahaan yang menggunakan strategi
MLM akan mendistribusikan produk-produknya melalui sebuah jaringan yang terdiri
dari para pelaku bisnis independent di seluruh dunia secara bebas (Valentine,
2003).
Kelebihan
Bisnis MLM
1. Proses Mudah dan Cepat
Jika Anda ingin bergabung ke dalam bisnis MLM ini, Anda
tidak perlu membuang-buang banyak waktu. Anda tinggal membayar biaya
pendaftaran (keanggotaan) yang nominalnya sudah ditentukan. Biaya itu juga
berlaku seumur hidup, sehingga Anda hanya perlu bayar sekali saja. Selain itu,
Anda juga diwajibkan untuk belanja produk tertentu yang sudah ditetapkan juga.
Namun, ada berberapa MLM yang hanya mewajibkan anggotanya membayar biaya
keanggotaan tanpa membeli produk.
2. Produk Unik dan Langka
Jika Anda mengamati brosur produk yang ditawarkan MLM
tertentu, sebagian besar produk itu tidak bisa ditemukan di tempat lain. Produk
yang dijual memang benar-benar unik dan menarik. Sebagian besar produk MLM
adalah obat herbal atau produk lain yang menunjang kesehatan.
3. Mudah Menjalankan Bisnis
Sekali Anda bergabung dalam bisnis ini, Anda hanya tinggal
mencari downline baru dengan melakukan presentasi. Setiap presentasi hanya
butuh waktu sekian jam. Kegiatan ini tentunya tidak akan membuang waktu Anda
sehingga bisnis MLM memang bisa dijalankan sebagai bisnis sampingan. Tugas
utama Anda hanya mencari downline.
4. Anggota MLM Biasanya Bermotivasi
Tinggi
Jika Anda pernah bertemu dengan pebisnis MLM, Anda mungkin
menemukan perbedaan dalam cara berbicara, berpikir, dan bertingkah laku.
Anggota MLM biasanya selalu antusias menawarkan sistem bisnis mereka. Bahkan,
mereka bisa saja mengoceh sampai mulutnya berbusa. Mereka selalu menawarkan
janji-janji dan impian yang bisa diraih selama mengikuti bisnis MLM. Bahkan,
mereka selalu mengatakannya dengan penuh percaya diri. Penulis sendiri juga
salut terhadap ketekunan mereka dalam menjalankan bisnis ini.
Kekurangan Bisnis MLM
1. Produk MLM Mahal
Kebanyakan produk MLM dipatok dengan harga yang bisa
menguras isi kantong Anda dengan cepat. Harga tersebut belum tentu sebanding
dengan kualitas yang ditawarkan. Sebagian besar produk MLM adalah produk
penunjang kesehatan. Namun, banyak orang tidak merasa kesehatannya membaik
setelah mengkonsumsi produk tersebut. Inilah yang membuat kualitasnya
dipertanyakan.
2. Downline Selalu Dimanfaatkan Upline
Jika Anda masih belum mempunyai downline dalam bisnis MLM,
sudah pasti Anda hanya akan menderita tanpa mendapatkan keuntungan apapun.
Upline bisa mendapatkan keuntungan dari downline. Dengan kata lain, upline
memanfaatkan downline. Keuntungan yang didapatkan upline berasal dari downline.
Jika Anda tidak bisa mendapatkan downline (korban baru), Anda hanya akan
menjadi keset.
3. MLM= Multi Lie Marketing
MLM selalu menawarkan janji muluk dan bonus menarik kepada
anggotanya jika mereka bisa mencapai level tertentu. Hadiah yang ditawarkan
bisa berupa mobil, liburan ke luar negeri, atau hadiah lain yang bisa membuat
kita meneteskan air liur. Namun, hadiah tersebut hanyalah omong kosong belaka.
Tidak semua anggota MLM yang memenuhi kualifikasi bisa mendapatkan hadiah
tersebut. Jika hadiah tersebut hanya omong kosong tanpa bukti, bisnis MLM
adalah bisnis yang mengandalkan multi lie (kebohongan bertingkat). Upline harus
berbohong kepada korban baru dengan iming-iming hadiah. Downline tadi juga
harus berbohong kepada orang lain untuk mendapatkan anggota baru, atau dia akan
selamanya menjadi keset.
4. MLM Tidak Bertahan Lama
Rata-rata, anggota MLM hanya mampu bertahan di bisnis ini
selama 1-3 tahun. Mereka memutuskan diri untuk mundur karena bisnis ini dinilai
sangat merugikan anggotanya. Jika downline paling bawah mundur dari bisnis MLM,
dampaknya tidak terlalu besar. Namun, ketika upline memutskan diri untuk
pensiun dari bisnis MLM, semua downlinenya bisa kelimpungan.
5. MLM Mempunyai Citra Buruk
Kebanyakan orang menganggap bisnis ini sebagai bisnis tak
jelas yang isinya hanya tipu-menipu. Jika Anda bertanya kepada mantan anggota
MLM, dia pasti bisa mengatakan berbagai keburukan bisnis ini yang mungkin tidak
diketahui orang lain. Di Indonesia, para pebisnis MLM juga dipandang sebelah
mata oleh masyarakat. Mereka dinilai hanya sebagai pemimpi dan pembual yang
kerjanya hanya mengoceh tak tentu arah. Jika Anda ingin tahu mengapa citra MLM
buruk di masyarakat.
6. MLM Menguntungkan Sedikit Orang dan
Merugikan Banyak Orang
Siapa yang paling dituntungkan dalam bisnis MLM? Tentu saja
jawabannya adalah orang yang berada pada posisi puncak dalam piramida sistem
bisnis jaringan ini. Dia bisa mengambil keuntungan dari downlinenya dengan
leluasa. Sebaliknya, downline hanya akan terus diperas oleh upline. Downline
hanya bisa mengubah nasibnya dengan mencari mangsa baru untuk naik ke tingkat
yang lebih tinggi. Sebagian besar anggota MLM memang hanya diperas karena
mereka harus membayar biaya pendaftaran yang memang cukup mahal dan belanja
produk yang belum tentu ada manfaatnya.
7. MLM Membuat Orang Miskin Tambah
Miskin
Apa yang terjadi jika orang miskin nekat menjalani bisnis
MLM ini? Tentunya, dia akan menderita kerugian besar karena harus membayar
produk yang belum tentu ada manfaatnya. Keadaan bisa semakin parah jika dia masih
terus menjadi downline paling bawah. Mendapatkan downline baru pun belum tentu
bisa mengubah nasibnya. Akibatnya, kondisi keuangannya juga tidak berkembang
sama sekali. Mungkin, biaya pendaftaran masih masuk akal, tetapi biaya tersebut
bisa menjadi tak berguna jika tidak ada downline baru yang mau bergabung.
8. Anggota MLM Agresif dan Suka Memaksa
Hingga saat ini banyak sekali bisnis MLM ini yang berulah
dan menipu. Sehingga paradigma yang berkembang di masyarakat Indonesia saat ini
jika kita berbicara mengenai MLM, maka anggapanya adalah negatif dan penipu.
Padahal hal tersebut tidaklah benar 100 persen. Terdapat beberapa perusahaan
MLM di Indonesia yang ternama dan terpercaya yaitu K-link, SOPHIE MARTIN,
ORIFLAME, TUPPERWARE, dll
Sumber: