Minggu, 26 Maret 2017

Etika Profesi

Karakter-karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari
Disadari atau tidak sering kali terdapat karakter-karakter yang tidak beretika baik dalam bersosialisasi maupun dalam cara bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Karakter-karakter tidak beretika tersebut tidak memandang usia apakah remaja, ataupun orang tua. Berikut ini merupakan contoh karakter-karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari:
a.    Menyebarkan dan menertawakan privasi orang lain secara sengaja
Privasi merupakan sesuatu yang bersifat tertutup dan rahasia dimana tidak semua orang mengetahui hal tersebut. Menyebarkan dan menertawakan privasi orang lain tentu perbuatan yang tidak beretika karena selain dapat melukai orang lain hal tersebut juga akan mengajak orang lain untuk ikut tidak beretika.
b.    Berbicara dengan orang tua menggunakan kata kasar dan nada yang tinggi
Banyak anak-anak muda yang terkadang lupa bahwa orang tua tentu berbeda dengan teman, bagaimanapun untuk berbicara kepada orang tua tentunya perlu memperhatikan sopan dan santun. Berbicara kepada orang tua dengan kata kasar dan tinggi sangat tidak beretika karena dapat membuat siapapun orang yang mendengarnya akan marah dan orang tua dapat terluka.
c.    Mengenakan baju yang sangat minim untuk pergi kuliah
Kampus atau tempat kuliah merupakan tempat untuk mmendapatkan ilmu sehingga sangat tidak beretika bila mahasiswa mengenakan pakaian minim untuk kuliah dan bertemu dosen dikampus.
d.   Menyebarkan berita bohong mengenai oarang lain yang akan merugikan orang tersebut. Karakter tidak beretika lainnya adalah menyebarkan aib atau berita bohong mengenai orang lain hal tersebut tentu akan merugikan orang lain dan banyak orang yang akan ikut dibohongi. Hal tersebut merupakan karakter tidak beretik yang tidak patut untuk dilakukan
e.    Memposting foto seronok teman ke media sosial
Perilaku ini termasuk dalam tingkah laku tidak beretika karena dapat merugi kan orang lain dan dapat memutuskan hubungan silahturahmi apabila korban merasa tersinggung.

Aktivitas tidak beretika professional dalam bekerja sebagai seorang sarjana Teknik Industri
Bekerja dengan tidak bertanggungjawab, tugas yang diberikan seorang atasan dikerjakan dengan tidak serius atau asal mengerjakan seadanya, sikap tidak beretika profesional ini menyebabkan terhambatnya tujuan perusahaan serta merugikan rekan kerja lainnya karena harus mengerjakan ulang pekerjaan yang ditangani asal-asalan tersebut.
Menghina dan menghujat hasil pekerjaan orang lain karena pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. Meskipun hasil pekerjaan tersebut mengecewakan, namun kita tidak boleh menghujat atau menghina hasil pekerjaan tersebut. Sebagai pekerja professional menghargai pekerjaan orang lain adalah penting, karena dengan menghargai, kita dapat dihargai.
       Melanggar peraturan dalam tempat bekerja, peraturan dibuat untuk para pekerja agar tidak menyimpang dari ketetapan dan pekerjaan menjadi lebih terstruktur. Tidak mentaati peraturan menunjukkan sikap tidak beretika dalam bekerja.
         Tidak objektif dalam melakukan pekerjaan, untuk memenuhi kewajiban profesionalnya, seorang pekerja harus dapat objektif dan tidak mementingkan atau mengagung-agungkan sebuah kepentingan untuk golongan tertentu saja.
  Tidak mampu menyimpan rahasia perusahaan tempat bekerja, masing-masing perusahaan pasti memiliki rahasianya masing-masing atau memiliki hal yang sifatnya tidak boleh untuk dipublikasikan terutama dalam tujuan untuk bisa terus mempertahankan eksistensi perusahaan tersebut. Apabila seorang pekerja tidak mampu menyimpan kerahasiaan perusahaan tersebut, maka dianggap tidak  memiliki etika professional. 

Pentingnya memahami etika profesi untuk sarjana teknik industri
Etika profesi tentunya sangat penting untuk dipelajari khususnya untuk sarjana teknik industri agar seorang calon engineer dapat menjalankan pekerjaannya dengan profesional sesusai dengan kode etik dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Ilmu etika profesi ini perlu diberikan untuk menjaga reputasi nama profesional, menetapkan tanggung jawab kepada lembaga dan masyarakat umum, dan membantu untuk menentukan apa yang harus dilakukan dalam menghadapi dilema pekerjaan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu seorang calon engineer perlu memahami terlebih dahulu apa itu etika profesi sebelum terjun ke dunia profesional.

Organisasi profesi yang relevan untuk Prodi Teknik Industri 
Sarjana Teknik Industri diarahkan untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan teknik industri. Keilmuan teknik industri sendiri merupakan keilmuan teknik yang unik karena telah mengandung pendekatan multi-disiplin dalam pendefinisian keilmuannya. Berikut merupakan organisasi profesi untuk prodi Teknik Industri.
a.    E-Mailing list Group Komunitas Teknik Industri Indonesia (KTII)
Grup milis ini adalah wadah terhimpunnya komunitas profesi Teknik Industri dan merupakan wahana dan media komunikasi, diskusi dan silaturahmi. KTII dibentuk oleh 3 pilar organisasi profesi dengan latar belakang Teknik Industri yaitu BKTI-PII (Badan KeJuruan Teknik Industri – Persatuan Insinyur Indonesia), BKSTI (Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri) dan ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri), bertujuan untk membangun dan mengembangkan keprofesian di bidang Teknik Industri.
b.    IIE (Institute of Industrial and System Engineering)
Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.
c.   ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia)
ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.
d.    Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI)
PATI merupakan suatu wadah pembinaan profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional, yang didirikan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 1985.PATI berdiri berdasarkan PANCASILA dan merupakan Organisasi profesi Keteknikan non-politik dan tidak berafiliasi dengan Organisasi Sosial. PATI didirikan denMelaksanakan maksud untuk persatuan pembinaan profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional. Serta menghimpun segenap Ahli teknik Indonesia dalam usaha meningkatkan produktifitas nasional.