PT YAKULT INDONESIA PERSADA
1. Proses Produksi
Setiap tahapan proses produksi Yakult harus memenuhi standar internasional secara ketat dan higienis untuk menjamin kualitas produk dan proses produksi dengan cara-cara ramah lingkungan. Pabrik Yakult menggunakan mesin otomatis dan sistem tertutup yang merupakan standar bagi seluruh pabrik Yakult di penjuru dunia dan seluruh perlengkapan produksi menggunakan bahan stailess steel terbaik yang berkualitas.
Dalam pembuatan Yakult, bahan baku yang digunakan adalah lebih dari 6,5 milyar bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain hidup, susu bubuk skim, glukosa, sukrosa, perisa yakult, dan air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat botolnya adalah polysteren, dan tutupnya dibuat menggunakan aluminium foil.Bahan-bahan tersebut didapatkan dari berbagai macam sumber, seperti misalnya air didapatkan dari mata air gunung gede. Untuk menghasilkan Yakult, perusahaan melakukan beberapa tahap proses produksi.
a. Pembibitan
Proses pembibitan ini dilakukan secara manual. Saat pembibitan, susu bubuk disteril sehingga warnanya berubah menjadi coklat. Kemudian suhunya didinginkan dan dimasukkan ke tempat penampungan besar dan didiamkan selama satu hari.
b. Fermentasi
Tahap ini gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan susu mengalami proses UHT ( Ultra High Temper). Waktu penampungan saat fermentasi adalah tujuh hari.
c. Pencampuran gula dan air
Tahap ini, gua dan air di mix menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan ke blending pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah yakult.
d. Proses pencetakan botol
Proses pencetakan botol menggunakan 15 mesin. Setiap mesin menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 11.000 botol.
e. Penyimpanan botol dilakukan dengan filter udara.
Tahap terakhir ini menggunakan banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector mesin dan mesin printing. Semua botol akan diisi yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi.
f. Pengemasan
Terdiri dari proses packing, repacking, dan mesin akan menyusun produk akhir.
2. Produk yand Dihasilkan
Yakult adalah minuman susu Fermentasi. Penemu susu fermentasi ini adalah ahli mikrobiologi Jepang bernama Dr.Minoru Shirota. Beliau berasal dari Kyoto Imperial University-Jepang. Pada Tahun 1921 Dr.Minoru Shirota meneliti bakteri baik dan berguna yang kemudian dinamakan L.casei Shirota strain. Bakteri ini berhasil dikembangbiakan pada tahun 1930. Pengenalan bakteri ini dilakukan pada tahun 1935. Pusat penelitian susu fermentasi ini berada di Yakult Central Institut yang didirikan tahun 1967. Tiga ratus tenaga ahli melakukan penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi manusia. Keunggulan Yakult antara lain : aman bagi manusia, tahan asam lambung, bakteri tetap hidup sampai di usus kecil. Yakult terdiri dari 2 jenis yaitu Yakult Original dan Yakult Ace. Yakult Original mengandung lebih dari 6,5 milyar bakteri L.casei Shirota strain sedangkan Yakult Ace mengandung lebih dari 30 milyar L.casei Shirota strain ditambah dengan kalsium dan vitamin. Yakult Ace ini sangat dianjurkan bagi lansia dan orang-orang yang sedang dalam kondisi kesehatan menurun.
3. Limbah yang Dihasilkan
Penanganan limbah di PT Yakult Indonesia Persada berupa limbah padatan dan limbah cairan. Yakult berpegang pada suatu program kesehatan komprehensif dan sanitasi, mengikuti program pembersihan yang dominan diatur oleh CIP (cleaning di Tempat). uap, pembersih ramah lingkungan, digunakan untuk mensterilkan pipa-pipa dan tangki. Sebuah bersih satu fasa kimia digunakan, mengurangi jumlah bahan kimia diperkenalkan ke dalam saluran air, bahan kimia berbasis klorin tidak digunakan.
3.1 Limbah Padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan,lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis. PT Yakult sendiri penanganan limbah padat dilakukan Jumlah limbah padat relatif kecil dan sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengurangi limbah. Daur ulang terjadi di mana secara ekonomi dan lingkungan yang layak produk Kertas (susu bubuk skim tas, dsb) didaur ulang. Botol dilumatkan dan dicampur dengan resin lain yang akan dibuat menjadi berbagai produk plastik, misalnya kursi dan meja.
3.2 Limbah Cair

Keterangan:
P : Pompa
1 : Asupan air
2 : Tangki pompa air limbah (tangki pengendapan)
3 : Tangki pengaliran
4 : Wadah yakult di bagian bawah telah dihilangkan
5, 6, 7 : Tangki kontak dan aerasi
8 : Tangki pengendapan
9 : tangki pengeluaran (disinfeksi)
10 : Pengendapan lumpur
11 : Pembuangan air
Limbah cair adalah limbah hasil pencucian mesin atau sisa pencucian bahan atau kemasan. Limbah cair. Setiap limbah cair masuk ke dalam sebuah tangki penampungan di fasilitas pengolahan air. Keasaman (pH) air disesuaikan dengan asam atau alkalin untuk memenuhi standar Melbourne Air sebelum dilepaskan ke sistem pembuangan limbah.
4. Solusi
Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar. Bagi limbah cair disediakan tempat penampungan khusus untuk mengolah limbah cair tersebut, Limbah yang nantinya akan dibuang disesuaikan terlebih dahulu takaran keasamannya, sehingga limbah yang dibuang tidak mencemari lingkungan.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar