Jumat, 13 Januari 2017

Makalah Kewirausahaan Topik 3

Teori Organisasi
Struktur organisasi sebagai sistem formal dari hubungan aturan-aturan dan tugas serta keterkaitan otoritas yang mengontrol tentang cara orang bekerja sama dan memanfaatkan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.[1] Struktur berkenaan dengan pekerjaan, sedangkan pekerjaan mempengaruhi perilaku orang-orang yang ada dalam organisasi.
Ada juga yang menyebutkan stuktur organisasi (organizational structure) menentukan bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasi secara formal. Ada 6 (enam) elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika mereka hendak mendesain struktur organisasi mereka. Ke enam elemen tersebut adalah spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rantai kendali, sentralisasi dan desentralisasi serta formalisasi.

Departementalisasi
Departementalisasi ialah basis pengelompokan posisi dalam departemen-departemen sehingga tugas-tugas dapat dikoordinasikan berdasaarkan fungsi-fungsi yang dijalankan. Dalam pengelompokannya departementalisai memanfaatkan rantai komando berdasarkan lima macam pendekatan, yaitu :
Ø Pendekatan fungsional vertikal merupakan pengelompokann posisi ke dalam departemen berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kegunaan sumber daya.
Ø Pendekatan divisional merupakan pengelompokan departemen menjadi divisi berbeda  dan tersendiri berdasarkan produk, program, atau daerah geografi yang sama. Keahlian beragam dan bukannya yang sama merupakan dasar dari departementalisai.
Ø Pendekatan matriks merupakan rantai komando fungisonal dan divisional diimplementasikan terus menerus dan saling melengkapi satu sama lain di departemen yang sama dua ranrai komando muncul dan sejumlah karyawan bertanggung jawab kepada dua orang atasan.
Ø Pendekatan berdasarkan tim merupakan organisai yang membentuk sejumlah tim untuk menjalankan tugas tertentu dan berkoordianasi dengan departemen utama. Tim dapat muncul dari kantor presiden direktur hingga ke lantai bawah.

Ø Pendekatan jaringan merupakan suatu organisasi yang berukuran kecil dan dihubungkan secara elektronik melalui satu saluran dengan organisasi lain yang menjalankan fungsi penting. Tiap organisasi bersifat independen menyesuaikan ukuran layanan sesuai saluran sentral tersebut untuk memperoleh profit. Departemen dapat tersebar di seluruh dunia.

Pengembangan Organisasi
Ada beberapa pengertian mengenai Pengambangan Organisasi, yaitu ;
1.      PO merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi
2.      PO merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
3.      PO lebih menekankan pada system sebagai sasaran perubahan
4.      PO meliputi perubahan yang sengaja direncanakan
Pengembangan organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari segi efisiensi,
efektifitas dan kesehatan :
1.      Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran, yang mengacu pada konsep Minimaks (Masukan minimum dan keluaran maksimum).
2.      Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya artinya kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai
3.      Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara para individu dan organisasi yaitu hubungan yang dinamis dan adaptabilitas
Tujuan Pengembangan Organisasi ;
1.      Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota organisasi
2.      Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3.      Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi
4.      Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri
Sifat-sifat dasar PO :
1.      PO merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi
2.      PO harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian
3.      Program PO menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi
4.      PO mengandung nilai-nilai humanistic dalam arti bahwa dalam meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi bagian yang penting
5.      PO menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu memperhitungkan pentingnya inter relasi, interaksi dan inter dependensi
6.      PO menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas organisasi
Nilai-nilai dalam PO :
1.      Penghargaan akan orang lain
2.      Percaya dan mendukung orang lain, sedangkan individu sendiri harus mempunyai tanggung jawab
3.      Pengamanan kekuasaan (mengurangi tekanan pada wewenang)
4.      Konfrontasi (masalah yang tidak disembunyikan)
5.      Partisipasi (melibatkan orang-orang yang mempunyai potensi dalam proses pengembangan organisasi).
Proses Pengembangan Organisasi ;
1.      Pengenalan masalah
2.      Diagnosis Organisasional
3.      Pengembangan strategi perubahan
4.      Intervensi
5.      Pengukuran dan Evaluasi





KESIMPULAN
Struktur organisasi sebagai sistem formal dari hubungan aturan-aturan dan tugas serta keterkaitan otoritas yang mengontrol tentang cara orang bekerja sama dan memanfaatkan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.
Departementalisai memanfaatkan rantai komando berdasarkan lima macam pendekatan, yaitu : Pendekatan fungsional, Pendekatan divisional, Pendekatan matriks, Pendekatan berdasarkan tim,Pendekatan jaringan.
PO merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi.


DAFTAR PUSTAKA


·         Usman, Husaini, 2008., Manajemen ( Teori Praktik & Riset Pendidikan ), Jakarta : Bumi Aksara.
·         Robbins, Stephen P,dan A, Timothy. judge2008.,  Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba Empat.
·         Draft, Richard L., 2008, Management ( manajement ), Jakarta : Salemba Empat,
·         Sumarni, Murti  dan Soeprihanto, John, 2003, Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan),Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,


Makalah Kewirausahaan Topik 2

Definisi Perencanaan :
Perencanaan adalah sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang di prediksi terlebih dahulu.
·         Jenis – Jenis Perencanaan
1.       Perencanaan strategis
Perencanaan ini adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya.
1.       Perencanaan taktis
Perencanaan ini adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan sistem rencana ini untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam kurun waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun.
·         Perencanaan dan Tingkatan Manajemen
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan.Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan ekternal yang berubah dinamis.
Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang akan dijalankan untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan-tujuan organisasi di waktu yang akan datang. Perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.
Kegiatan dalam fungsi perencanaan:
1.       Menetapkan tujuan dan target pemasaran atau bisnis
2.       Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
3.       Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
4.       Menetapkan standar atau indikaor keberhasilan dan target bisnis
Pentingnya Perencanaan Dalam Manajemen :
1.       Tujuan menjadi jelas dan terarah
2.       Menolong mengidentifikasikan berbagai hambatan dan peluang
3.       Membantu pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif
4.       Perencanaan sendiri dapat diartikan aktivitas pengawasan
5.       Perencanaan juga membantu untuk mengurangi resiko dan ketidakpastian

Tingkatan Manajemen
Setiap manajer pada tingkat yang berbeda berurusan dengan hal-hal yang berbeda pula. Salah satu cara mengambarkan perbedaan itu adalah dengan mengelompokkan para manajer sebagai berikut:
1.       Kelompok Eksekutif
Para eksekutif menangani hubungan perusahaan dengan lingkungan luarnya.Mereka menangani persoalan-persoalan yang berkaitan dengan posisi perusahaan, kebutuhan pelanggan, dan masyarakat.
2.       Manajer Menengah
Memusatkan perhatian pada perencanaan dan menjaga pengoperasian sistem dan prosedur di dalam perusahaan.Tugas mereka adalah memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara efektif dan efisien.Setiap unit bekerja secara sinkron untuk mencapai tujuan perusahaan.
3.          Manajer Supervisi
Para supervisor berurusan dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dengan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas melalui pengarahan dan balikan (feedback) yang efektif dan efisien.
·         Pendekatan – Pendekatan dalam Perencanaan
1.       Bottom up approach, artinya penyusunan dimulai atau diusulkan dari bawah.
2.       Top down approach, artinya penyusunan dimuali atau ditetapkan dari atas.
3.       Interactive approach, yang berarti rencana disusun bersama-sama.
4.       Dual-level approach, yang berarti masing-masing menyusun rencana kemudian diselaraskan.
·         Alat – Alat Perencanaan
Alat-alat perencanaan merupakan teknik yang digunakan wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana-rencana. Adapun alat-alat perncanaan tersebut adalah :
1.       Peramalan (forecasting)
Adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Arti penting dari peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
2.       Metode Analisa Runtun Waktu ( time series analysis method )
Metode analisia runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan
3.       Penjadwalan (scheduling)
4.       Peta Gannt (Gannt Chart)
Peta Gannt adalah peralatan penjadwalan yang dikembangkan oleh Henry L. Gannt. Peta ini pada dasarnya berbentuk diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu horisontal dan sumber daya yang pada sumbu vertikal.
5.       Jalur Kritis (Critical Path)
Jalur kritis adalah rangkaian dari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan periode waktu paling lama untuk diselesaikan.Jalur ini dinamakan jalur kritis karna penundaan pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian ini akan menyebabkan penundaan pada proyek.

Kesimpulan
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapaitujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk  mencapai tujuannya. Aktivitas perencanaan bisa dibagi menjadi dua:perencanaan taktis dan perencanaan strategis. Perencanaan strategis adalahperencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi  secara keseluruhan.Perencanaan taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menenkankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan,jangka pendek adalah kurun waktu kedepan yang berkisar satu tahun atau kurang.
Tiga pendekatan atau filasafat dasar untuk melaksanakan fungsi perencanaan adalah: Pendekatan probalitas tinggi, pendekatan maksimisasi, dan pendekatan adaptasi. Alat-alat perencanaan adalah teknik yang bisa di gunakan oleh wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana-rencana.

Daftar Pustaka


Makalah Kewirausahaan Topik 1


1.  Langkah-Langkah Dalam Penyediaan Sumber Daya Manusia
    Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat (Sumarsono, 2004).
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk menyediakan SDM (Ashur, 2017).
1.         Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya  manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.
2.         Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3.         Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4.         Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

2.        Teknik Pengembangan Keterampilan
            Menurut Dunnette keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat.
            Menurut Nadler keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktIitas.
Menurut Gordon Keterampilan adalah kemampuan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktifitas Psikomotor.
            Keterampilan yang dimiliki oleh seorang SDM harus berkembang dari masa kemasa. Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan untuk melakukan pengembangan terhadap keterampilan SDM.
a          On The Job Training
Latihan ditempat kerja (on the job training ) ialah latian kerja ditempat kerja yang sebenarnya. Latian ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan – pekerjaan dengan lebih efisien. Didalam latian ini instruksi- instruksi diberikan langsung kepada anggota organisasi ditempat kerjannya, baik yang bersifat kerja sama maupun yang  bersifat perseorangan. Dengan latian ini diharapkan para anggota organisasi lebih mampu menjalankan dan lebih menguasai pekerjaannya.
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dalam latihan  ditempat kerja ini, antara lain :
1)   Sangat ekonomis Karen para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan manjalankan latiahan .
2)   Presentasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang. Hal ini sangat berbeda apabila dibanding  dengan latihan yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang diluar  tempat kerja kan melibatkan sebagian presentasi hilang apabila peserta latian kembali ke tempat kerjanya masing-masing
b.         Job Instruction Training
Adalah dengan memberikan petunjuk-petunjuk pekerjaan secara langsung pada pekerjaan dan terutama digunakan untuk melatih para karyawan tentang cara-cara pelaksanaan pekerjaan sekarang. Pada metode ini didaftarkan semua langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pekerjaan sesuai dengan urutannya.
c.         Of The Job Training
Metode off the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi di luar pekerjaan. Dipergunakan apabila banyak pekerja yang harus dilatih dengan cepat seperti halnya dalam penguasaan pekerjaan, di samping itu juga apabila pelatihan dalam pekerjaan tidak dapat dlakukan karena sangat mahal.

3.        Motivasi dan  Bentuk Komunikasi
Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman2007: 73), menyebutkan bahwa motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu: Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia (walaupun motivasiitu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia, Motivasi di tandai dengan munculnya, rasa/”feeling” yang relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi dan emosi serta dapat menentukan tinggkah-laku manusia, Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan dan tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
            Menurut Sardiman (2007: 73), menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.
Menurut Raymond Ross komunikasi adalah suatu proses yang menyortir, memilikh dan mengirim simbolsimbol yang sedemikian rupa sehingga dapat membantu pendengar dalam membangkitkan daya respon atau pemaknaan dari sebuah pemikiran yang selaras dengan yang dimaksud oleh komunikator.
Menurut Carl I. Hovland adalah sebuah proses yang mungkin seseorang dapat menyampaikan rangsangan atau dengan lambang verbal yang bertujuan untuk mengubah pola tingkah laku orang lain.


KESIMPULAN
            SDM adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Langkah-langkah dalam penyediaan SDM dapat dilakukan dengan perektrutan karyawan, seleksi karyawan, pelatihan karyawan, dan penilaian hasil kerja.
            Keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat. Untuk mengembangkan ketrampilan dari seorang SDM dapat dilakukan dengan menggunakan tekniik on the job training, of the job training, dan job instruction training.
            Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Komunikasi adalah sebuah proses yang mungkin seseorang dapat menyampaikan rangsangan atau dengan lambang verbal yang bertujuan untuk mengubah pola tingkah laku orang lain.


DAFTAR PUSTAKA

HM. Sonny Sumarsono, 2004, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Jember: Graha Ilmu
Hasibuan, S.P. Malayu, 2004. Manajemen Dasar,Pengertian, dan Masalah, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
A.M. Sardiman, 2007, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Bandung, Rajawali Pers
Hovland, Carl L. 2007. Definisi Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta